2017-03-21

BIOS

 A.    BIOS (Basic Input Output System) dan Konfigurasi Sistem
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor-CMOS)  yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan setingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.


Chip BIOS yang banyak digunakan yaitu :
-          Award BIOS
-          AMI BIOS
-          PHOENIX

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.
Cara Kerja BIOS, Seperti telah dijelaskan diatas bahwa fungsi utama BIOS adalah melakukan POST. Sedangkan urutan-urutan atau cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya.
BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Press DEL to enter setup", maka langsung aja kita tekan tombol DEL berulang-ulang.

Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard). Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS:
-          Hard disk
-          CD-ROM
-          Floppy disk
-          RAM
-          Processor
-          LAN onboard
-          Souncard onboard
-          VGA onboard
Dalam modul ini digunakan Award BIOS sebagai contoh untuk menkonfigurasi komponen PC. Sedangkan untuk BIOS dengan merk lain hampir sama, hanya letak dan namnya saja yang mungkin berbeda. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu : MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT. Tampilan awal BIOS adalah seperti pada gambar berikut:

Berikut penjelasan singkat menu-menu yang terdapat pada tampilan diatas :

Standard CMOS Features
Menu dasar konfigurasi waktu, tanggal, floppy drive, dll
Advanced BIOS Features
Mengatur setting system misalnya menentukan booting pertama, menentukan sistem keamananan, mempercepat proses booting, dll
Advanced Chipset Features
Mengatur system konfigurasi memory, VGA, dll
Integrated Peripherial
Mengatur setting hardware yang sudah terpasang pada mainboard/On board
Power Management Setup
Mengatur system power untuk monitor, hard disk, dll
PnP / PCI Configurations
Mengatur peralatan dengan jalur PCI dan perangkat yang dikenalkan secara default oleh komputer
PC Helath Status
Untuk mengetahui kondisi suhu prosesor, putaran kipas, dll
Frequency / Voltage Control
Mengatur frequency control Prosesor
Load High Performance Defaults
Setting optimal yang terbaik dan ketat dengan mengabaikan stabilitas komputer
Load Optimized Defaults
Mengatur setting optimal standar dan tidak terlalu ketat
Set Supervisor Password
Memberi password dengan Akses full tanpa batas
Set User Password
Memberi password dengan akses terbatas
Save & Exit Setup
Keluar dan menyimpan konfigurasi setting
Exit Without Saving
Keluar tanpa menyimpan konfigurasi setting

untuk mengaktifkan menu-menu pada program BIOS, Anda dapat menggunakan tombol­-tombol pada keyboard (panah, enter, page up, dan lain-lain).
1.     Standard CMOS Features
Standard CMOS Features berisi parameter operasi dasar yang perlu diatur agar sistem bekerja dengan balk. Parameter tersebut antara lain sebagai berikut.

a.     Date, untuk mengatur tanggal secara nyata (real time date) dalam format bulan,hari,tahun. Pengaturan tanggal juga berfungsi untuk menghindari aktifnya virus pada tanggal-tanggal tertentu.
b.    Time, untuk mengatur waktu secara nyata (real time clock) dalam format jam,menit,detik. Pengaturan waktu ini harus dilakukan dengan baik agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
c.     Harddisk/optical drive, untuk mengatur setting harddisk meliputi posisi channel primary master, primary slave, secondary master, dan secondary slave. Di sini, Anda dapat mengatur parameter untuk setiap harddisk meliputi jumlah cylinder, jumlah head, dan lain-lain. Beberapa pilihan di antaranya None dan Auto. None dipilih jika tidak ada harddisk yang terpasang atau sengaja dinonakifkan. Auto untuk mendeteksi parameter harddisk secara otomatis ketika proses booting. Untuk lebih amannya, disarankan Anda memilih pilihan Auto.
d.    Halt On, Untuk menentukan apa yang menyebabkan PC akan berhenti bekerja (halt). Pilihan All Errors merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC berhenti jika terjadi kesalahan di segala komponen. Pilihan All, But Keyboard akan mengabaikan kesalahan kecuali keyboard. Pilihan yang lain adalah No Errors; AU, But Disk; dan All, But Disk/Key.
e.     Memory, merupakan bagian informasi memory yang terpasang pada PC Anda. Base Memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory, akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian "Total Memory".
2.     Advanced Bios Features
a.     Virus Warning, Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, yang biasadilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan "Disabled" digunakan untuk menonaktifkan fitur ini. Pada keadaan "Enabled" ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk modus teks clan alarm beep.

b.    Quick Power On Self Test, untuk mempercepat proses POST pada saat cold boot. Cold boot adalah proses menyalakan komputer ketika komputer dalam keadaan mati.
c.     First, Second, Third Boot Device, untuk menentukan urutan proses booting yang akan dilakukan, apakah dari harddisk, CD, atau lainnya. Boot Other Device; untuk mengaktifkan alat lainnya yang akan dikenai proses booting. Swap Floppy Drive; untuk menukar status floppy drive. Jika "Enabled" maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
d.    Boot Up NumLock Status, apabila dibuat "Enabled" maka BIOS akan mengaktifkan fungsi NumLock pada Extended AT-keyboard pada saat booting. Dengan demikian, maka tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol panah.
e.     Security Options; digunakan untuk menentukan kapan password akan ditanyakan. Pilihan "Setup" menyebabkan password akan di tanyakan ketika BIOS Setup dijalankan, sedangkan pilihan "Sistem" menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting,
3.     Advanced Chipset Features
a.     DRAM Clock/Drive Control, digunakan untuk mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank. Secara default kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan "Auto" atau By SPD". Keduanya sama-sama mengacu pada SPD modul yang terpasang.

b.    AGP & P2P bridge Control, digunakan untuk mengatur dan mengoptimalkan card yang menggunakan slot AGP
c.     CPU & PCI Bus Control, digunakan untuk mengatur cara pengiriman data dari processor ke bus slot PCI.
d.    Memory Hole, digunakan untuk menyediakan memory khusus untuk ISA card.
e.     System BIOS Cacheable, menyalin data ke dalam cache L2 yang dapat meningkatkan kinerja komputer. Namun, beberapa sistem operasi seperti Windows agak sulit menggunakan fasilitas ini. Lebih baik fasilitas tersebut dinonaktifkan.
4.     Integrated Peripherals
a.     VIA OnChip IDE Device, digunakan untuk mengatur harddisk dan drive optical yang terhubung ke IDE slot berbasis VIA. Dianjurkan untuk mengatur setting pada posisi AUTO.

b.    VIA OnChip PCI Device, digunakan untuk mengatur periferal yang terpasang secara onboard, seperti VGA card, sound card, modem, ethernet card, dan lain-lain. Perlu diperhatikan, khusus untuk VGA card yang onboard, Anda harus mengatur jumlah memory yang akan digunakan oleh VGA card tersebut. Umumnya, VGA card ini akan menggunakan memory utama (RAM) sistem. Jumlah memory maksimum yang digunakan VGA card tergantung pada fitur yang diusung motherboard. Dalam mengatur RAM ini, Anda sebaiknya melakukannya dengan bijaksana. Seimbangkanlah antara jumlah RAM yang dibutuhkan sistem operasi dan yang dibutuhkan oleh VGA card. Perlu diperhatikan, jika Anda akan menambahkan periferal eksternal yang sejenis maka periferal onboard harus dinonaktifkan terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari terjadinya tabrakan alamat IRQ pada memory.
c.     Super 10 Device, digunakan untuk mengatur dan mengoptimalkan komponen tambahan, seperti, floppy drive, serial port, paralel port, dan lain-lain.
d.    Unit Display First, digunakan untuk mendeteksi pemakaian VGA card yang akan dipakai, apakah AGP, PCI, atau onboard.
5.     PC Health Status
Menu ini digunakan untuk mengaktifkan pengendali suhu pada processor dan informasi parameter processor yang sedang bekerja.

6.     Frequency/Voltage Control
a.     Auto Detect PCI/DIMM Clk, jika "Enabled" maka BIOS akan mendeteksi apakah pada slot memory atau PCI terpasang suatu hardware. Jika terpasang hardware maka BIOS akan mengirimkan sinyal kecepatan (clock) ke setiap hardware tersebut. Jika "Disabled" maka BIOS akan mengirimkan sinyal lock ke semua slot.
b.    Spread Spectrum, jika "Enabled" maka sistem akan mematikan sinyal AGP, PCI, clan SDRAM jika tidak digunakan dengan tujuan untuk mengurangi interferensi elektromagnetik. Sebaiknya, pilihan ini dinonaktifkan karena akan mengganggu stabilitas sistem.
7.     Load Fail-Safe Defaults
Apabila menu ini dipilih, maka semua setting pada BIOS Setup akan digantikan dengan nilai yang telah ditentukan oleh produsen BIOS. Konfigurasi ini menjamin kompatibilitas komputer yang digunakan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang terpasang. Jika tidak ditemui ketidakkompatibilitasan pada komputer, jangan gunakan konfigurasi ini.
8.     Load BIOS Optimal Settings
Berisi konfigurasi yang telah dioptimalkan oleh produsen motherboard.
9.     Save and Exit Setup
Untuk menyirnpan perubahan yang dibuat serta langsung keluar dari BIOS setup.
B.    Aktivasi Komponen Melalui Sistem Operasi
Untuk mengaktifkan komponen-komponen dalam sistem operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen. Secara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktivasi komponen dalam sistem operasi:
1.     Klik pada control panel, pilih pada system maka akan muncul tampilan berikut klik hardware pilih device manager.


2.     komponen yang belum terinstall akan terlihat tanda peringantan, seperti gambar di bawah ini

3.     klik kanan pada icon komponen tersebut selanjutnya klik update driver. Maka akan tampil keluaran seperti gambar di bawah ini.

4.     Pilih yang advanced untuk menentukan secara manual letak driver dari komponen.

5.     Jika driver yang dipasang sesuai, maka proses instalasi komponen telah selesai, selanjutnya komponen dapat digunakan. Sedangkan untuk komponen tertentu perlu dilakukan restart kembali sistem komputer anda .

C.    Menyambung periferal.
Periferal komputer merupakan peralatan tambahan komputer yang dibutuhkan untuk keperluan – keperluan lain. Misalnya koneksi jaringan, mencetak, atau mengambil gambar. Peripheral tersebut meliputi Printer, Scanner, Modem, Network Card, dan lain sebagainya. Instalasi peripheral meliputi instalasi secara fisik dan instalasi secara software. Instalasi fisik meliputi pemasangan peripheral dengan baik dan benar, dan instalasi software meliputi pengenalan peripheral terhadap sistem operasi yaitu dengan menginstall driver yang dibutuhkan.
1.     Printer
Printer merupakan komponen output yang digolongkan sebagai Hard Copy Device. Yaitu merupakan alat yang digunakan untuk mencetak keluaran dari proses yang dilakukan oleh komputer baik tulisan maupun grafik secara langsung dengan menggunakan media kertas ataupun yang lainnya. Ada tiga jenis printer yang beredar dipasaran. Dot matrik, Ink Jet, dan Laser Jet. Printer Dot Matrik merupakan printer yang menggunakan pita sebagai alat percetakannya. Ink Jet menggunakan tinta, sedangkan laser jet menggunakan serbuk laser. Sedangkan jenis konektor printer ada dua macam yaitu melalui konektor Paralel Port dan USB Port.
a.     Langkah – langkah instalasi secara fisik printer :
Tancapkan kabel printer pada printer dan konektor parallel port male / konektor USB port pada komputer dengan benar.

b.    Cara Install Software Printer
1)     Pastikan Printer dalam keadaan siap pakai / kondisi baik ( tidak rusak ) power printer dalam keadaan Off
2)     Tancapkan kabel data dari printer ke USB Drive pada PC / Notebook 
3)     Jangan Lupa driver untuk printer yang digunakan telah diletakkan didalam Optice Drive / CD-DVD ROM, yang saya gunakan kali ini contoh printer MP 145. Dan tampilan dari Software Driver pada layar monitor akan seperti dibawah ini dan jangan lupa centang pada “Asia” .
4)     Lalu Klik “Next” dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini, Bagi Pemula atau yang belum mengerti benar tentang memilih driver printer mana saja yang mau di install, saya rekomendasikan untuk klik pada “ Easy Install”, Dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
5)     Kemudian klik “Install”, dan silahkan tunggu proses install driver sampai dengan selesai.
6)     Kita akan diminta untuk menyetujui “License Agreement” yang dibuat oleh perusahaan printer tersebut. Kemudian klik “yes” dan akan tampil pada layar
7)     Silahkan tunggu hingga proses selesai, tapi jika dalam instalasi menemui gambar seperti ini dan Silahkan klik “Next"
8)     Dan kembali akan diminta untuk menyetujui “License Agreement” yang dibuat oleh perusahaan printer tersebut. Centang pada “I accept the terms in the license agreement, kemudian “Next”, Klik “Next”, Klik “Next”, Klik “ Install” Tunggu sampai selesai, Klik Finish.
9)     Selanjutnya Proses Instalasi yang pertama akan dilanjutkan seperti pada gambar berikut ini, Jika Proses tersebut tidak berjalan ke tahap berikutnya
10)  Lalu hidup Printer, dan akan muncul pada layar desktop seperti dibawah ini
11)  Centang pada “Yes, this time only” , Lalu Klik “Next” 
12)  Jangan lupa centang pada “ Instal the software automatically (Recommended) “Biarkan hingga selesai”.
13)  Proses berikutnya, Klik “ Agree”, Klik “Exit”, Maka seluruh Proses instalasi telah selesai
D.    Memeriksa Hasil Perakitan PC dan Pemasangan Periferal
Setelah semua langkah pemilihan komponen, perakitan, dan pengaturan baik hardware maupun software dari komponen dan peripheral perlu dilakukan pengecekan dari setiap komponen dan peripheral. Fungsi tidaknya komponen atau peripheral tergantung dari pemasangannya. Hal yang perlu diperiksa dari hasil komponen dan peripheral meliputi:
1.     Kencang tidaknya pemasangan komponen atau peripheral. Periksa apakah skrup telah terpasang dengan sempurna. Urutan kabel, urutan kabel dapat di cek terlebih dahulu dengan menyocokan pin no1 pada kabel dengan pin 1 dengan konektor. Untuk model kabel sekarang kemungkinan terbalik sangat kecil.
2.     Urutan kaki komponen, dalam hal ini prosesor dan RAM. Dengan melihat manual guide dari setiap komponen kesalahan dalam memasang komponen dapat dihindari. Untuk prosesor dan RAM saat ini kemungkinan salah sangat kecil, karena bentuk fisik yang tidak memungkinkan komponen terpasang salah.
3.     Setelah langkah diatas sesuai dengan buku manual dan sesuai dengan langkah langkah sebelumnya. Siapkan untuk menghubungkan sumber daya ke jala jala listrik.
4.     Amati saat pertama kali komputer menyala, pastikan tidak ada pesan eror baik berupa tampilan di monitor atau dengan bunyi beep. Jika tidak ada pesan error masuk ke BIOS dengan menekan del atau F2, sesuai dengan BIOS yang digunakan. Masuk dalam menu main untuk mengecek komponen hard disk, CD-ROM, floppy disk, dan RAM. Dengan malihat status dari hard disk atau masuk ke menu hardware monitor untuk melihat status dari prosesor baik teganganmaupun kecepatan dari kipas pendinginnya.
5.     Jika semua dapat terlihat tanpa ada pesan kesalahan maka perakitan PC berhasil dilakukan, selanjutnya siap untuk instalasi sistem operasi


1 komentar:

Agun Gunawan mengatakan...

sudah oke namun masih ada tulisan yg melewati garis

Posting Komentar